09/10/12

 SEJARAH SINGKAT DESA SUBUK

Menelusuri sejarah singkat Desa Subuk bukanlah pekerjaan yang mudah, hal ini disebabkan karena tidak ada peninggalan sejarah yang bisa digunakan sebagai petunjuk untuk menelusuri sejarah Desa Subuk, kami menggunakan dan menganalisa beberapa peristiwa dan menghubungkannya dengan informasi dan falta yang kami himpun dari para tetua desa.

Adapun sumber – sumber yang kami jadikan pedoman untuk menelusuri sejarah Desa Subuk 

1.    Peristiwa berdirinya Pura Batur Sai, menyebutkan pada tahun 1327 saka I Gusti Made Pulasari    keturunan dari Dalem Tarukan mendirikan Pura Batur Sai.

2.    Pada tahun 1808 Kerajaan Buleleng yang terkenal dengan pasukan goaknya berperang melawan pasukan kerajaan Tabanan yang terkenal pasukan Tabuhannya yang memperebutkan daerah perbatasan. Dalam perang ini Kerajaan Buleleng tenderita kekealahan. Pasukan Tabuhan Kerajaan Tabanan sempat mengobrak abrik rakyat yang ada di sekitarnya, termasuk keturunan I Gusti Gede Pulasari penyungsung Pura Sai. Karena tidak sanggup menghadapi serangan pasukan Tabuhan akhirnya banyak yang menguasai ke Desa Padang Mesawen ( Sekarang Desa Kekeran ), ada pula yang mengungsi ke Desa Busung Magelung ( Sekarang Desa Busungbiu ). Keturunan yang pindah ke Padang Mesawen akhirnya mendirikan sebuah penghayatan disuatu tempat antara Padang Mesawen dengan Batur Sai yang sekarang bernama Pura Batur.

3.    Lama – kelamaan ada keturunan beliau yang mendirikan pemukiman disekitar Pura Batur tersebut, yang selanjutnya diikuti pula oleh penduduk lainnya. Kurang lebih sekitar tahun 1810 masehi sudah ada pemukiman yang di perkirakan jumlahnya 15 KK. Lokasi tempat tinggal mereka disebut Lebah Sari mungkin karena tempatnya lebah ( rendah ). Selanjutnya daerah pemukiman tersebut menurut penuturan tetua diserang oleh semut sampai ada yang meninggal. Untuk itu akhirnya para tetua sepakat memindahkan tempat pemukiman ketempat yang lebih tinggi selanjutnya diperkirakan tahun 1820 sudah berdiri sebuah desa baru di tempat sekarang dan diberi nama Desa Subuk.Kata Subuk menurut  tetua berasal dari Ibuk karena dulu di tempat lama diibukan ( disibukkan ) oleh semut, ada pula yan g menyebutkan berasal dari kata pasu buk, hingga sekarang desa tersebut diberi nama Subuk.

 KEPEMIMPINAN

Adapun Perbekel yang pernah memegang jabatan di Desa Subuk sejak zaman dulu sampai sekarang yaitu :
1.      Pasek Kotogan ( almarhum ) yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1840 s/d thun 1840.
2.      Pan Sumiarti ( almarhum ) yang memimpin Desa Subuk sejak Tahun 1840 s/d tahun 1870.
3.      Imandor ( almarhum ) yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1870 s/d tahun 1895.
4.      Pan Rinis ( almarhum ) yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1895 s/d tahun 1920.
5.      Pan Luh Dadi ( almarhum ) yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1920 s/d 1948.
6.      Pan Surat / I Brana ( almarhum ) yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1948 s/d 1955.
7.      Pan Warsih ( almarhum ) yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1955 s/d 1969.
8.      Ketut Sumandra ( almarhum ) yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1969 s/d 1974.
9.      Wayan Surat yang memimpin Desa Subuk Desa Subuk sejak tahun 1974 s/d 1979.
10.    I Made Windu ( almarhum ) yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1979 s/d 1988.
11.    Wayan Suka Dana yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1988 s/d 1991.
12.    I Ketut Wageadnya yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1991 s/d 1999.
13.    I Ketut Suteken yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 1999 s/d 2000
14.    I Ketut Wageadnya yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 2000 s/d 2007
15.    I Wayan Árnica yang memimpin Desa Subuk sejak tahun 2007 s/d Semarang

Demikianlah sejarah singkat Desa Subuk dengan pemimpin desanya yang setiap saat juga mengalami   perubahan sesuai dengan perkembangan zaman.

1 komentar:

  1. OSA,
    Kalau dados tiyang jagi metaken, literatur dan sumber"nya, karena terus terang tiyang sebagai warga desa subuk, sangat minim sekali tentang sejarah desan tiyang, karena tiyang tanya" kepada tetua" saia belum ada yang bisa menjawab dengan pas mengenai sejarah terbentuknya desan tiyang...
    suksma sebelumnya...
    OSSSO

    BalasHapus