Info pendidikan – Sepertinya sumberdaya manusia
( human resource ) Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan
dengan negara tetangga seperti; Singapura, Malaysia, Thailand dan
Pilipina. Hm, pernyataan ini bukan lontaran kata klise semata. Ada
alasan yang mendukung kenyataan ini, paling tidak didasarkan
atas Indek Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2011. Seperti
diketahui, berdasarkan penelitian UNDP ( 2011), Indonesia berada di
urutan ke 124 dari 187 negara di dunia yang diteliti. Sementara itu
Singapura diurutan (26), Malaysia (61), Thailand (103) dan Pilipina
(112). Penelitian badan dunia UNDP tersebut didasarkan atas kriteria
pendidikan, kesehatan dan pendapatan.
Suatu kondisi yang menjadi tantangan bagi sumberdaya manusia Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar (241 juta jiwa) atau urutan
ke 4 di dunia pada rahun 2011. Namun penyebaran penduduk tidak merata
dan mayoritas terkonsentrasi di pulau Jawa (58 %). Yang mengejutkan
adalah usia produktif yang
tinggi (70%) namun kualitas produktivitasnya relatif rendah. Dalam
sektor pendidikan apalagi, pemerataan pelayanan pendidikan belum
terpenuhi akibat keterbatasan yang dimiliki negeri ini.
Sumberdaya manusia
berkaitan erat dengan pendidikan. Pendidikan sebagai salah satu
kriteria dalam penentuan indek pembangunan manusia, pantas menjadi pusat
perhatian kita. Pendidikan di negeri ini secara global belum sesuai
impian kita. Di tingkat lembaga pendidikan sekolah, misalnya, masih mengedepankan persoalan hasil belajar. Pendidikan belum berorientasi kepada bagaimana proses belajar yang dijalankan. Indikasinya adalah kecenderungan menjadikan nilai evaluasi murni (NEM) menjadi
primadona. Padahal NEM hanyalah salah satu tolok ukur kualitas
pendidikan dan belum mencerminkan kualitas pendidikan secara
komprehensif. Maka pantaslah,
anak yang dianggap berkemampuan tinggi karena NEM-nya tinggi tidak
sanggup berbuat apa-apa ketika terjun ke tengah masyarakat. Mereka
pintar di otak namun masih lemah dalam keterampilan dan keahlian dalam
hidup (lifes-klill)
Lalu pendidikan yang bagaimana yang kita impikan di masa depan? Pendidikan impian masa depan adalah pendidikan yang mengutamakan proses pembelajaran. Proses
yangt berkualitas akan mengantarkan pendidikan kepada hasil yang
berkualitas. Guru yang bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
pembelajaran ini diharapkan tidak hanya sibuk memikirkan dan mengurus
kenaikan pangkat, mengurus administrasi pencairan tunjangan sertifikasi.
Sebaliknya, guru yang diimpikan adalah guru yang banyak menyediakan
waktunya untuk memikirkan peserta didik dan proses pembelajaran di
kelas. Guru profesional
yang diimpikan tidak hanya guru yang pintar mendisain perangkat
pembelajaran namun berkompeten melaksanakan disainnya tersebut di ruang
kelas. Disain pembelajaran yang telah dibuat guru merupakan pertanggung
jawaban ilmiah dari lencana profesional yang disandangnya. Tidak lucu
kalau guru profesional kelabakan dalam melaksanakan hasil disain pembelajarannya tersebut di ruang kelas.
Kepala sekolah impian masa depan adalah
seorang figur pimpinan memiliki simpati dan empati yang tinggi dalam
melaksanakan tugasnya. Pimpinan yang menguasai persoalan pendidikan yang
sedang dihadapi, tauladan bagi guru, bukan kepala sekolah yang banyak
duduk di ruang kepala sekolah, atau sering mondar-mandir meninggalkan
sekolah dengan alasan urusan dinas luar. Atau hanya latah mengucapkan;
kata bapak kepala dinas, kata bapak bupati/walikota, untuk
menakut-nakuti guru.
Peserta didik
impian masa depan adalah perseta didik yang memiliki pengetahuan,
keterampilan dan berkepribadian yang baik. Bukan peserta didik yang suka
tawuran, suka menyusahkan orang tua dan masyarakat sekitarnya.
Sebaliknya suka berdiskusi, menyenangkan orang tua dan lingkungan
sekitarnya. Sebab, sepuluh atau duapuluh tahun berikutnya mereka ini
akan menjadi pemimpin yang menggantikan pimpinan yang sekarang ini.
Pendidikan impian masa depan adalah pendidikan yang independen,
terlepas dari kepentingan politik sesaat. Pendidikan tidak dijadikan
sebagai jargon politik melainkan dijadikan sebagai sugestif dan semangat
untuk memajukan pendidikan di negeri tercinta ini.
Pendidikan impian masa depan adalah pendidikan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
belajar yang memadai. Proses belajar sulit terlaksana dengan baik tanpa
ditunjang sarana dan prasarana belajar yang memadai. Tidak terdengar
lagi jawaban, dana kurang mencukupi, anggaran belum ada, dan segala
macam alasan lainnya.
Memang, mewujudkan impian-impian pendidikan masa depan
tersebut tidaklah semudah membalik telapak tangan. Tidaklah cukup dalam
waktu yang singkat melainkian butuh proses, begitu kata orang bijak.
Allahuiallambissowaab…*
New Jersey gambling bill - Dr. MSD
BalasHapusThe 속초 출장마사지 New Jersey House on Thursday passed a bill legalizing gambling on its own — Senate Bill 2021 광주광역 출장마사지 would legalize sports 화성 출장샵 betting, 대전광역 출장샵 along 서울특별 출장마사지 with the Rating: 5 · 3 reviews · $5.12